21/03/2020 -
3 Min Read
Mengenal Corona Virus dan Dampaknya Yang Dahsyat Pada Dunia
Wabah Corona udah dikategoriin sebagai pandemic oleh World Health Organization (WHO). Karena penyebarannya yang masif ke 157 negara dan menjangkit 218.777 jiwa per 20 Maret 2020.
Penyakit Corona disebabkan oleh virus yang diidentifikasi
dengan nama COVID-19. Sebuah virus baru yang merebak begitu cepat selama
beberapa bulan terakhir yang berasal dari Wuhan, China sejak Desember 2019.
Kota yang memiliki penduduk lebih dari 11 juta jiwa dan ibukota dari provinsi
Hubei.
Dampak dari merebaknya wabah ini cukup menjadi pukulan untuk
dunia. Beberapa wilayah bahkan negara melakukan lockdown, seperti yang
dilakukan China, Italia, dan Malaysia. Masyarat jadi panik dan menyebabkan
perekonomian terkena imbasnya.
Di Indonesia Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per Kamis 19 Maret anjlok begitu dalam. Turun sebesar 31,25% year to date (ytd) ditutup di zona merah pada 4.105,422. Angka ini menunjukkan level terendahnya sejak 4,5 tahun lalu. Disamping itu nilai Rupiah juga terhajar Dollar US begitu besar yaitu menjadi 16.038 per 20 Maret 2020.
Indonesia memiliki rasio kematian yang besar, terbesar di
Asia Tenggara bahkan dunia. Per 20 Maret 2020 ada 309 orang yang terkena virus
ini dan 25 orang meninggal dunia. Rasio kematian akibat dari virus ini di
Indonesia menjadi sebesar 8%.
Berdasarkan survey oleh Kantar pada Februari 2020 tentang “COVID-19: What do consumers expect from brands?”:
- 30% mengatakan mereka panik kehabisan
barang-brang kebutuhan pokok sehingga melakukan pemblian secara panik (panic
purchases).
- 34% percaya hal ini akan lebih buruk dari resesi
ekonomi dengan risiko kehilangan pekerjaan.
- 46% khawatir akan jatuh sakit.
- 60% merasa situasi ini meminta mereka untuk
lebih pro aktif terhadap perencanaan finansial dan keamanan (security) masa
depan.
- 48% konsumer di Asia sangat concern terhadap
COVID-19.
- 51% responden Singapore merasa khawatir bahwa
mereka berinteraksi secara langsung dengan coronavirus.
- Dan 80% responden Indonesia merasa khawatir bahwa
mereka berinteraksi secara langsung dengan coronavirus.
Berdasarkan survey responden di Asia:
- 52% mengurangi waktu bersantai seperti makan di
restoran, bersosialisasi dan nongkrong di bioskop.
- 45% beli produk kesehatan dan nutritional produk
- 40% beli produk pembersih rumah (home cleaning
products)
- 51% menjadi mengurangi mengunjungi mall.
- 39% mengurangi pergi ke toko fisik hiburan.
Berdasarkan survey di Vietnam oleh Nielsen:
- 45% melakukan stok bahan makanan di rumah
- 50% mengurangi frekuensi mengunjungi
supermarket, grocery store, dan pasar basah
- 25% mengurangi kunjungan konsumsi di luar rumah
Beberapa hasil survey di Amerika mengenai dampak dari virus ini:
- 4 dari 5 mengatakan kehidupan mereka terganggu
cukup besar dari adanya virus ini dan khawatir sanak keluarra tekerna virus ini
(62%).
- Uang pensiunannya dan tabungan kuliah keganggu
secara negatif (51%)
- Mereka jadi ga mampu test apakah kena virus ini
apa ngga (36%)
- 1 dari 10 pekerja di US mengatakan kehilangan
pendapatan mereka. Termasuk pekerja yang self-employed, part time, dan pekerja
kontrak.
Masyarakat juga menjadi berekspektasi lebih pada produk2 yang menawarkan safety dan wellbeing:
- 65% mengharapkan produk asuransi dan pelayanan
yang menjanjikan kesehatan dan wellbeing
- 59% makanan dan produk minuman yang aman untuk
digunakan
- 56% barang-barang konsumsi yang aman untuk
digunakan
- 55% produk kesehatan dan wellness products dan
pelayanan yang menjanjikan kesehatan dan wellbeing
- 45% produk perbankan dan pelayanan yang aman
untuk digunakan.
Virus Covid-19 bisa masuk melalui celah-celah tubuh kita
yaitu mata, hidung dan, mulut. Itulah mengapa kita disarankan untuk menghindari
menyentuh bagian muka. Karena khawatir ada virus yang menempel di tangan
kemudian berpindah dan masuk kedalam tubuh.
Ukuran partikel dari virus ini begitu kecil. Dapat berukuran
5 micrometer, dikenal sebagai aerosols dan mampu penetrasi pada masker. Tapi
setidaknya itu menjadi lebih sulit yaitu 5x kemungkinannya dibandingkan ngga
pake masker.
Menurut WHO tanda-tanda orang yang terkena virus adalah gangguan pernafasan sedang dan demam dengan rata-rata 5-6 hari setelah terinfeksi. Dimulai dari demam kemudian diikuti dengan batuk kering. Masa inkubasi bervariasi antara 1 sampai dengan 14 hari, beda2 setiap orang. Rata-rata penyakit ini bertahan selama 2 minggu. Untuk yang parah dan kritis bisa sampai dengan 3 sampai 6 minggu. Yang mati karena ini bervariasi antara 2 sampai dengan 8 minggu.
Coronavirus dapat bertahan hidup selama 3 hari pada
permukaan suatu benda. Hidup lebih lama pada permukaan berbahan plastik dan
baja. Pada benda berbahan kardus (cardboard) dapat bertahan sampai dengan 24
jam.
Pada setiap barang memiliki kemungkinan yang besar hidupnya
virus. Terlebih lagi dengan adanya virus COVID-19 yang sedang merajalela. Bila
orang-orang perhatian maka mereka akan sering membersihkannya dengan
disinfectant dan mencuci tangan.
Virus ini juga bisa terbang ke udara dan bertahan selama
kurang lebih setengah jam. Bila dilepasin dengan ketinggian 6 kaki virus yang
berukuran 5 micrometer ini akan jatuh ke tanah setelah 34 menit. Meski memiliki
kemungkinan menyebar melalui udara, penularan utama dari virus ini adalah pada
droplet dari orang yang terinfeksi bisa karena batuk atau bersin.
Penyebaran dari virus ini akan berakhir dengan beberapa
kemungkinan. Adanya vaksin salah satunya meski butuh waktu kurang lebih setahun
untuk menyediakannya secara masif. Kemungkinan berikutnya adalah bergantinya
musim panas akan menurunkan penyebaran virus karena penyebarannya tidak akan
lebih baik dibanding cuaca yang dingin.
Bagaimanakah seorang Muslim menanggapi wabah penyakit
semacam ini, baca juga di artikel berikut ini:
Referensi
Conversion_FB_Fighting Against Covid-19. 2020. How business can respond to COVID-19. Facebook.
https://market.bisnis.com/read/20200319/7/1215252/rekomendasi-saham-dan-pergerakan-ihsg-hari-ini-19-maret-2020
https://www.kff.org/global-health-policy/poll-finding/kff-coronavirus-poll-march-2020/
https://www.vox.com/2020/1/31/21113178/what-is-coronavirus-symptoms-travel-china-map
https://www.theguardian.com/world/2020/mar/14/coronavirus-covid-19-q-and-a-protect-ourselves-vaccine
https://www.nytimes.com/2020/03/17/health/coronavirus-surfaces-aerosols.html
https://www.worldometers.info/coronavirus/#countries
https://www.theguardian.com/world/2020/mar/18/face-mask-coronavirus-covid-19-facts-checked