Puasa Syawal
published 17/05/2021 - 5 Min Read

Keutamaan Puasa Syawal hingga Hukum Menggabungkan dengan Puasa Senin-Kamis

Setiap kali bulan Ramadan usai selalu ada kerinduan akan bulan penuh pahala tersebut. Untuk mengobati kerinduan akan bulan Ramadan, maka ada amalan sunnah yang bisa dilakukan yakni melaksanakan puasa Syawal. Puasa syawal biasanya dilaksanakan selama 6 hari di bulan syawal. Namun, pelaksanaannya tidak boleh di hari 1 Syawal atau pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Sebab, nantinya puasa tersebut akan menjadi haram. 

Meskipun mempunyai hukum sunnah, namun terdapat keutamaan puasa syawal bagi siapa saja yang menjalankan. Dikatakan, salah satu keutamaan bulan syawal yang bisa didapatkan adalah pahala seperti berpuasa satu tahun penuh. 

Selain keutamaan, ada juga yang perlu kamu ketahui tentang puasa syawal. Apa saja? Simak penjelasannya di artikel ini!

Keutamaan Puasa Syawal

1. Seperti Berpuasa Selama Satu Tahun 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keutamaan puasa syawal adalah mendapatkan pahala seperti puasa selama satu tahun. Salah satu hadis yang menyebutkan tentang keutamaan puasa syawal yakni hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Tirmizi dan Ibnu Majah. 

Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa setahun penuh.” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah). 

Kemudian ada dalil di dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 160, pahala puasa Ramadan dan pahala puasa syawal dilipat gandakan menjadi 10 kali lipat. 

Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya…

Maka penjelasan perhitungan seperti puasa satu tahun seperti ini, 30 + 6 x 10 = 360. 30 hari Ramadan ditambah 6 hari puasa Syawal menjadi 36. Dikalikan 10 menjadi 360 hari atau sama dengan satu tahun. 

2. Penyempurna Ibadah Ramadan dan Mendekatkan Diri Kepada Allah

Puasa syawal dapat menyempurnakan ibadah umat muslim khususnya di bulan Ramadan. Selain itu setiap muslim yang melaksanakan puasa di bulan syawal 6 hari maka mendapat tempat mulia di sisi Allah. Selain itu, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dibandingkan dengan minyak kasturi. Keutamaan ibadah sunnah syawal tersebut sebagaimana yang ditegaskan dalam salah satu hadis berikut:

Setiap amal manusia adalah untuk dirinya kecuali puasa, ia (puasa) adalah untuk-Ku dan Aku memberi ganjaran dengan (amalan puasa itu).” Kemudian, Rasulullah melanjutkan, ” Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi.” (HR. Muslim).

3. Memperoleh Ganjaran 10 Kali Lipat 

Dengan melaksanakan ibadah sunnah puasa Syawal selama 6 hari maka akan diberikan ganjaran 10 kali lipat. Hal itu dijelaskan dalam hadis Abu Ayyub yang berbunyi: 

“Barang siapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas ‘Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat,”.

4. Pahalanya Seperti Puasa Tanpa Henti

Dalam hadis lain juga disebutkan, puasa di bulan Syawal juga diibaratkan seperti melaksanakan puasa terus menerus tanpa henti. Hal itu diungkapkan dalam hadis berbunyi: 

“Abu Ayyub al-Ansari (semoga Allah SWT ridho atasnya) melaporkan Rasulullah SAW berkata, “Dia yang berpuasa selama Ramadhan dan melanjutkannya dengan enam hari puasa saat bulan Syawal akan seperti melakukan puasa terus menerus.” (HR Muslim).

Niat Puasa Syawal dan Tata Caranya

Ada pun niat puasa di bulan syawal adalah sebagai berikut:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻏَﺪٍ ﻋَﻦْ ِﺳﺘَﺔٍ ِﻣﻦْ ﺷَﻮَﺍﻝٍ ﺳُﻨَﺔً ِﻟﻠَﻪ ﺗَﻌَﺎﻟَﻲ

Nawaitu Shauma Ghadin ‘Ansittatin Min Syawaali Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa.

Aku niat berpuasa sunnah 6 Hari bulan Syawal karena Allah Ta’ala”

Sementara itu ada tata cara yang harus dilakukan dalam melaksanakan ibadah sunnah puasa syawal. Berikut ini urutan tata cara puasa syawal. 

  •  Puasa Sunnah Syawal dilakukan selama 6 Hari.
  • Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal .
  •  Lebih utama dilakukan secara berurutan, namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.
  • Usahakan untuk menunaikan qadha puasa terlebih dahulu jika memiliki utang puasa Ramadan, agar mendapatkan ganjaran puasa Syawal yaitu puasa setahun penuh.
  • Boleh melakukan puasa Syawal pada Hari Jumat dan Hari Sabtu.

Menggabungkan Puasa Syawal dengan Puasa Senin-Kamis

Beberapa ulama berpendapat bahwa penggabungan puasa Syawal dengan puasa Senin-Kamis menjadi satu niat, yang disebut at-Tasyrik fin Niyah atau Tadakhul an-Niyah. Terdapat kaidah yang diberikan para ulama dalam masalah menggabungkan niat.

Jika ada dua ibadah yang sejenis, yang satu maqsudah li dzatiha dan satunya laisa maqsudah li dzatiha, maka dua ibadah ini memungkinkan untuk digabungkan. (‘Asyru Masail fi Shaum Sitt min Syawal, Dr. Abdul Aziz ar-Rais, hlm. 17)

Sehingga niat keduanya memungkinkan untuk digabungkan. Dan insya Allah mendapatkan pahala puasa Syawal dan puasa Senin Kamis. Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafizhahullah ditanya, “Apakah puasa enam hari di bulan Syawal boleh dilakukan pada hari Senin dan Kamis lantas mendapatkan pahala puasa Senin dan Kamis?”

Jawab beliau, “Boleh seperti itu dan tidaklah masalah. Pahala yang diperoleh adalah pahala puasa Syawal enam hari dan puasa Senin Kamis. Karena dia menggabungkan kedua niat ibadah itu, mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang diniatkan.

Hukum Puasa Syawal

Mayoritas pendapat ulama dari berbagai mazhab seperti Maliki, Syafi’i dan Habali menyebutkan hukum puasa syawal adalah sunnah. Para ulama muta’akhir al-Hanafiyyah juga berpendapat demikian. Dalil yang dipakai sebagai landasan pendapat mereka adalah hadits shahih berikut ini:

روى أبو أيوب – رضي الله تعالى عنه – قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم : من صام رمضان ، ثم أتبعه ستا من شوال ، كان كصيام الدهر

Diriwayatkan oleh Abu Ayyub -radhiyallahu anhu- dia berkata, Nabi -shallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti (puasa) 6 hari di bulan Syawwal , maka (pahalanya) seperti berpuasa satu tahun.” (HR. Muslim 2/822)

Batas Waktu Puasa Syawal

Para ulama mazhab Syafi’i mengatakan puasa Syawal paling utama dilakukan secara berturut-turut setelah hari Raya  Idul Fitri Waktu tersebut merupakan waktu yang terbaik menjalankan puasa Syawal. Dimulai pada tanggal 2 sampai 7 Syawal secara berturut-turut. Namun, bisa juga di 6 hari di minggu kedua dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal. Boleh juga melakukannya dengan tidak berurutan, asalkan total puasanya terhitung selama enam hari.

Wallahu’alam bi shawab

Meski Ramadan sudah berganti menjadi Syawal, ibadahmu jangan kasih kenddor. Jaga ibadahmu sama seperti saat di Ramadan. Untuk memudahkan, di ALAMI mobile app tersedia fitur-fitur yang mendukungmu tetap beribadah tepat waktu, yakni jadwal shalat. Selain itu ada Al-Qur’an digital yang sudah dibagi per juz, sehingga mudah untuk dibacanya.

Selain mengingatkanmu untuk tetap ibadah tepat waktu, juga mengajak kamu untuk hijrah finansial dan mengembangkan keuanganmu bersama ALAMI. Yuk, ikut pendanaan untuk UMKM dengan prinsip syariah dan didukung proses yang nyaman, aman, efisien dan transparan. 

Teknologi yang dimiliki ALAMI menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik. Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI.

Download dan install ALAMI Mobile App di

Bayu Suryo Wiranto

Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Syawal ini. Salah satunya adalah puasa sunah 6 hari di bulan Syawal. Di tahun 2022 ini, insyaallah bulan Syawal atau Hari Raya Idul Fitri akan jatuh antara tanggal 2 […]

trackback

[…] yang dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Syawal ini. Salah satunya adalah puasa sunah 6 hari di bulan Syawal. Di tahun 2022 ini, 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada 2 Mei […]