19/03/2021 -
3 Min Read
Ekonomi Syariah Akan Jadi Pemicu Pemulihan Ekonomi Nasional Pasca Pandemi
Ekonomi syariah diprediksi akan tumbuh di 2021 dan di tahun- tahun berikutnya. Meski pada 2020 lalu diterpa pandemi COVID-19 yang membuat perekonomian turun, tapi ekonomi syariah masih bisa bertahan. Dikutip dari kompas.com, setidaknya selama pandemi di tahun 2020, Bank Indonesia mencatat kinerja ekonomi syariah secara umum lebih tinggi dari pada Produk Domestik Bruto Nasional, dengan pertumbuhan 5,72 persen.
Artinya, hal ini masih kuat bertahan daripada ekonomi konvensional yang justru terpuruk akibat pandemi COVID-19. Ada beberapa hal yang kamu perlu ketahui mengenai outlook ekonomi 2021 nanti. Pada pertengahan Januari lalu, Kementerian BUMN menggelar sebuah webinar terkait outlook ekonomi syariah 2021.
Dalam webinar tersebut disebutkan bahwa ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi oleh ekonomi syariah sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian nasional. Dikutip dari Beritasatu.com, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso yakin industri keuangan syariah akan tetap bagus di tahun 2021 ini. Ia juga bahkan menyebut industri syariah bakal berpotensi tumbuh dengan skala yang lebih besar lagi. Tapi untuk mencapainya ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Salah satunya adalah pengembangan UMKM yang sangat membutuhkan pendanaan. Menurut OJK, UMKM sangat membutuhkan pendanaan yang berbasis syariah. Hal tersebut perlu didukung ekosistem yang lengkap termasuk industri halalnya.
Selain itu, kamu juga perlu tahu, ada beberapa tantangan yang harus diatasi untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, yakni, literasi keuangan syariah masih rendah di mana masih 0,93% untuk indeks literasi dan 9,1% untuk inklusi syariah. Sedangkan, secara nasional, indeks literasinya sudah 38,03% dan inklusi keuangan 76,19%.
Kembali lagi soal tantangan ekonomi syariah dan industri keuangan syariah. Ada empat hal yang harus dilakukan pelaku industri keuangan serta perbankan syariah yang diungkapkan oleh OJK, agar mampu membawa Indonesia menjadi negara terdepan dalam penerapan ekonomi dan keuangan syariah.
Pertama, harus ada upaya bersama agar market share keuangan syariah di Indonesia bisa tumbuh hingga target sebesar 20%. Kedua, inklusi dan literasi keuangan syariah harus ditingkatkan. Ketiga, pelaku industri keuangan syariah harus menghadirkan lebih banyak lagi produk berbasis syariah. Terakhir, penggunaan teknologi serta SDM yang tangguh untuk menghadirkan akses layanan keuangan syariah yang masif, luas, murah dan akurat.
Ekonomi Syariah Lebih Resilience
Berdasarkan laporan Indonesia Sharia Economic Outlook 2021 yang diterbitkan Universitas Indonesia yang dikutip dari Bisnis.com, performa ekonomi syariah khususnya keuangan syariah di negara kita memang terdampak COVID-19. Namun, ekonomi syariah khususnya industri keuangan syariah , tercatat lebih resilience dibandingkan dengan ekonomi konvensional.
Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi yang lebih besar menjadi motor penggerak kebangkitan ekonomi Indonesia pada 2021.
Karena ekonomi syariah lebih resilience kamu nggak perlu takut ngembangin danamu di ALAMI. Sebab, ALAMI adalah aplikasi P2P Lending Syariah dengan persepsi baik, di mana Tingkat Keberhasilan Bayar dalam waktu 90 hari atau TKB90-nya masih 100%. Jadi aman untuk mengembangkan uang kamu di ALAMI. Untuk mendaftar silakan klik di sini!
Jadi Hub Ekonomi Syariah
Indonesia dengan mayoritas berpenduduk muslim, mempunyai potensi untuk membesarkan, mengembangkan dan menjadi global-hub ekonomi syariah. Karena saat ini, negara kita telah menduduki peringkat pertama untuk pasar keuangan syariah global dengan skor 81,93 pada tahun lalu oleh Global Islamic Financial Report. Indonesia juga menjadi destinasi wisata halal terbaik berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 2019 dengan mengungguli 130 destinasi wisata halal di seluruh dunia.
Ekonomi Syariah Memperkuat Pemulihan Ekonomi Nasional
Selain itu disebutkan juga dalam Outlook Ekonomi Syariah 2021, ekonomi syariah atau lebih khususnya industri keuangan syariah berpotensi jadi salah satu yang bisa memperkuat ekonomi nasional pasca-COVID-19. Dikutip dari Harian Kompas edisi 20 Januari 2021 melalui kompas.id, OJK menyebut ekonomi syariah atau khususnya industri keuangan syariah dapat tumbuh melampaui industri keuangan konvensional. OJK juga mencatat, aset industri keuangan syariah hingga November 2020 naik 21,48 persen dari tahun 2019.
Nah, setelah membaca semua informasi terkait outlook ekonomi syariah di atas, berarti kamu nggak ragu lagi untuk ikut dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia, khususnya di industri keuangan syariah. Selain ikut membantu negara dalam pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi, kamu juga bakalan menikmati sejumlah keuntungan.
Yang pasti ikut berkecimpung di keuangan syariah nggak ada salahnya. Selain terjamin kehalalannya karena sesuai dengan syariat Islam, dan benefit yang diterima pun masih bisa bersaing dengan keuangan konvensional. Untuk itu kamu disarankan juga untuk ikut mendanai di ALAMI agar kamu bisa menikmati keuntungan dan pengelolaan keuangan kamu yang lebih baik lagi.
Yuk, lakukan hijrah finansial sekarang juga melalui pendanaan untuk UMKM dengan prinsip syariah dan didukung proses yang nyaman, aman, dan efisien dengan teknologi. Platform peer-to-peer financing syariah ALAMI mempertemukan UKM dengan pemberi pendana. Teknologi kami menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik. Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI dan nikmati kemudahan proses pembiayaan syariah yang lebih efisien, akurat dan transparan.
ALAMI Sharia juga telah meluncurkan ALAMI Android Mobile App. Klik link ini untuk install ALAMI Mobile App sekarang!
[…] adalah indikator yang menunjukkan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ada beberapa manfaat lainnya dari perhitungan PDB ini seperti, mengukur laju […]