Tekan "Esc" untuk Menutup
- Home
- Kamus Keuangan Syariah
- Verifikasi
Verifikasi
Pemeriksaan tentang kebenaran laporan, pernyataan, perhitungan uang, dan sebagainya.
Verifikasi
Di dalam kegiatan sehari-hari kerap kali kita menemukan istilah verifikasi saat membuat akun email, verifikasi nomor telepon, dan lain-lain. Selain itu verifikasi juga merupakan salah satu proses yang penting di dalam bisnis sebuah organisasi. Tujuannya tidak lain agar memeriksa keyakinan atau kebenaran atas dokumen yang disajikan, tergantung lingkup seperti apa yang akan diverifikasi.
Pengertian dan Tujuan Verifikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, verifikasi adalah pemeriksaan suatu kebenaran laporan, pernyataan, perhitungan uang, dan sebagainya. Verifikasi juga dapat didefinisikan sebagai perbandingan dua atau lebih item, atau penggunaan tes tambahan untuk memastikan keakuratan dan kebenaran dari suatu informasi.
Saat ini verifikasi mengenai identitas merupakan komponen penting bagi perusahaan eCommerce, lembaga keuangan, permainan daring hingga sosial media, hal ini dilakukan agar perusahaan atau lembaga dapat mencapai kepatuhan Anti Money Laundering (AML) dan know your customer (KYC) sambil menangani atau meminimalisir risiko yang terkait dengan penipuan digital.
Di dalam keuangan, verifikasi juga termasuk salah satu bentuk pengawasan melalui pengujian terhadap dokumen keuangan secara administratif dengan pedoman dan kriteria yang berlaku, proses ini juga dikenal sebagai audit. Selain itu juga terdapat tujuan lain atas dilakukannya verifikasi keuangan, diantaranya:
- Mencegah terjadinya penyimpangan yang dapat merugikan negara
- Memastikan kelengkapan, kebenaran dan validitas dokumen keuangan
- Memastikan proses perencanaan kerjasama telah sesuai dengan ketentuan (MOU, KAK, Rencana Kerja, RAB)
- Memastikan proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan
- Memastikan proses pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan jadwal waktu, tahapan proses yang disepakati
- Memastikan bahwa pelaporan kegiatan telah sesuai dengan tahapan pekerjaan
- Memastikan bahwa produk hasil kerjasama telah sesuai dengan persyaratan yang diperjanjikan
Contoh Mekanisme Verifikasi Teller bank
Sebelum membahas mengenai bagaimana mekanisme verifikasi transaksi yang dilakukan oleh teller, alangkah baiknya apabila kita mengetahui transaksi apa saja yang biasa dilayani oleh teller bank. Berikut transaksi yang biasa dilayani oleh teller bank yaitu:
- Transaksi setoran, terdiri dari setoran tunai dan setoran pemindahbukuan
- Transaksi Tarikan, terdiri atas transaksi tunai dan transaksi pemindahbukuan
- Transaksi Pemindahan adalah transaksi pemindahbukuan yang dilakukan oleh pemilik rekening atau kuasanya, dari satu rekening ke rekening lain yang dimilikinya di suatu bank yang sama.
- Transaksi Pembayaran merupakan transaksi pembayaran kepada pihak ketiga yang dapat melalui counter bank, baik secara tunai maupun non tunai
Dibawah ini akan menjelaskan bagaimana mekanisme verifikasi transaksi yang dilakukan oleh teller:
Pemeriksaan Identitas
Pemeriksaan identitas dilakukan dengan cara pemeriksaan keaslian dan kebenaran identitas. Jenis identitas yang diterima bank adalah, kartu tanda penduduk (KTP), surat izin mengemudi (SIM), paspor. Untuk setiap transaksi yang memerlukan photo copy kartu identitas, teller harus membubuhkan paraf pada hasil photo copy yang menandakan bahwa dokumen tersebut telah di photo copy dari kartu identitas asli
Pemeriksaan Formulir
Pemeriksaan formulir terkait transaksi yang dilakukan seorang teller harus mencakup:
- Kesesuaian formulir dengan transaksi yang dilakukan
- Kelengkapan dan kebenaran pengisian formulir
- Kesesuaian penulisan jumlah uang dalam angka dan huruf
- Pemeriksaan keaslian uang atau warkat
Pemeriksaan Tanda Tangan
Pemeriksaan tanda tangan adalah pencocokan tanda tangan pada slip transaksi dengan dokumen asli atau spesimen bank, yang dilakukan dengan memperhatikan hal sebagai berikut:
- Tarikan garis tangan
- Penulisan ejaan
- Efek dari penggunaan alat tulis bertinta tebal
Pemeriksaan Validasi
Teller harus melakukan verifikasi terhadap setiap transaksi yang telah di proses.
- Jika ketidak sesuaian terjadi karena kesalahan teller, maka teller harus melakukan koreksi/reversal transaksi dan memposting transaksi yang sebenarnya
- Jika ketidaksesuaian terdapat pada data yang ditulis oleh nasabah/customer, maka teller harus melakukan:
- Melakukan konfirmasi dengan nasabah
- Meminta nasabah untuk melakukan perbaikan dan membubuhkan tanda tangan/paraf sebagai persetujuan perubahan
- Jika transaksi harus diposting ulang, maka teller harus melakukan koreksi/reversal transaksi sebelumnya dan memposting ulang transaksi
- Jika transaksi dibatalkan, maka teller harus melakukan koreksi/reversal transaksi dan melampirkan dokumen hasil koreksi pada dokumen hasil balancing Setelah transaksi dilakukan oleh teller selanjutnya pengecekan dilakukan oleh petugas verifikator (petugas MIS), dan diakhir pengecekan dilakukan oleh supervisor.
Sumber:
Yuk, lakukan hijrah finansial melalui pendanaan untuk UKM dengan prinsip syariah dan didukung proses yang nyaman, aman, dan efisien dengan teknologi. Platform peer-to-peer financing syariah ALAMI mempertemukan UKM dengan pemberi pendana. Teknologi kami menganalisa ratusan data untuk menghasilkan pembiayaan yang memiliki kualitas dan kredibilitas yang baik. Daftar sekarang untuk menjadi pendana ALAMI dan nikmati kemudahan proses pembiayaan syariah yang lebih efisien, akurat dan transparan.
ALAMI juga telah meluncurkan ALAMI Android Mobile App. Klik link ini untuk install ALAMI Mobile App sekarang!