Setelah melihat kegemilangan pertumbuhan di tahun 2021, lalu bagaimana laju trend ekonomi syariah di 2022? Sebagai salah satu pemangku kepentingan di negeri ini, Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin percaya diri ekonomi syariah di Indonesia akan melaju pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 4,7% – 5,5%.
Di tahun 2022 ini, menurut Kiai Ma’ruf, sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia pemerintah akan berupaya memperkuat arah kebijakan dan rencana aksi di sektor ekonomi dan keuangan syariah. Kebijakan pemerintah di 2022 terutama di bidang perekonomian salah satunya untuk memberikan stimulus bagi perkembangan ekonomi syariah.
Dikutip dari CNBCIndonesia.com beberapa rencana yang akan dilakukan seperti penguatan ekosistem halal value chain terutama sektor pertanian yang terintegrasi, makanan dan minuman halal, dan fashion muslim.
Akan dilakukan juga percepatan perluasan implementasi halal assurance sistem untuk percepatan sertifikasi halal pelaku UMK, juga penguatan transformasi pengelolaan dana sosial syariah terintegrasi dan terdigitalisasi, termasuk perluasan penyaluran Cash-Waqf Linked Sukuk (CWLS).
Selain itu, Kiai Ma’ruf juga mengatakan akan ada penerapan pembiayaan kreatif syariah melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), serta implementasi layanan syariah BPJAMSOSTEK.
Tidak lupa penguatan infrastruktur pendukung ekonomi dan keuangan syariah meliputi penguatan pelaku usaha syariah, konsolidasi sumber pembiayaan syariah, peningkatan kualitas SDM syariah, penguatan aspek regulasi, dan peningkatan literasi masyarakat.
Bahkan, beberapa proyeksi internasional menyebutkan ekonomi syariah di Indonesia masih akan terus tumbuh. Pertumbuhan ini didorong bersamaan dari industri halal, keuangan syariah, fintech, hingga keuangan sosial syariah.
Dalam laporan Indonesia Halal Markets Reports 2021/2022, dengan adanya dorongan untuk pertumbuhan ekspor produk halal ke luar negeri, Foreign Direct Investment (FDI) dan substitusi impor, Indonesia berpotensi meningkatkan PDB nasional sebesar 5,1 miliar dolar AS per tahun.
Hal ini menunjukan kapabilitas, kapasitas dan keseriusan para pemangku kepentingan di Indonesia dalam menggarap pasar halal. Berikut ini trend perkembangan Ekonomi Syariah 2022 yang akan diprediksi menuju pertumbuhan yang positif.
Trend Perkembangan Ekonomi Syariah 2022
Pengembangan Produk Industri Halal
Di tahun 2022 juga, pengembangan fokus pada makanan halal dan modest fashion akan lebih unggul daripada sektor lain. Hal ini diterjemahkan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menjadi program-program prioritas untuk menunjang upaya pengembangan ekonomi syariah.
Direktur Eksekutif KNEKS, Ventje Rahardjo mengatakan tema pengembangan tahun 2022 adalah menyatukan langkah menuju pusat produsen halal terkemuka dunia. Pengembangan industri produk halal yang mencakup kodifikasi data industri produk halal, masterplan industri produk halal, pembentukan task force lintas kementerian lembaga terkait percepatan implementasi sertifikasi halal UMK, serta riset dan inovasi produk halal berbasis teknologi.
Pengembangan industri halal ini juga termasuk pada akselerasi pelaku industri dan UMKM Industri Halal. Meliputi sinergi akselerasi pengembangan UMKM industri halal, percepatan ekspor UMK industri halal, pusat data ekonomi syariah, zona kuliner halal, aman, dan sehat, serta terkait kelembagaan ekonomi syariah tingkat daerah.
Pengembangan Industri Keuangan Syariah
Untuk sektor keuangan syariah akan terus dilibatkan, termasuk keuangan sosial syariah sehingga industri ini bisa maju bersama. Pengembangan industri keuangan syariah yang meliputi layanan syariah jaminan sosial ketenagakerjaan, kerja sama pemerintah dan badan usaha syariah.
Volume Transaksi Fintech Syariah Semakin Besar
Dilansir dari Republika.co.id, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Anwar Bashori mengatakan, di sisi pengembangan fintech, Indonesia termasuk negara dengan volume transaksi fintech terbesar dan menempati posisi keempat dari 64 negara dalam Global Islamic Fintech Index (GIFT) 2021.
Keberadaan fintech di 2022 dapat menggairahkan sektor UMKM halal sehingga kembali bisa maju bersama memajukan industri halal. Ukuran pasar fintech syariah di negara-negara OKI tahun 2020 mencapai 49 miliar dolar AS dan diproyeksi mencapai 128 miliar dolar AS pada 2025.
“Indonesia tentu bisa ikut bertumbuh dan berperan di dalam perkembangan fintech syariah tersebut,” katanya.
Market size fintech syariah Indonesia mencapai 2,9 miliar dolar AS, dan diproyeksi 8,3 miliar dolar AS pada 2025. Indonesia akan bersaing dengan Malaysia, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab.
Transformasi Digital Lembaga Keuangan Sosial Syariah
KNEKS pun memprediksikan pengembangan dana sosial syariah menuju transformasi digital. Misalnya, pengelolaan wakaf secara digital dan transformasi digital lembaga keuangan sosial syariah yang berkelanjutan.
Ingin jadi bagian perkembangan Ekonomi Syariah di tahun 2022?
Caranya sangat mudah, kamu bisa ikut pendanaan di ALAMI peer to peer lending syariah. Uangmu akan dikelola secara syariah dan digunakan untuk pengembangan bisnis UMKM di Indonesia. Setelah itu kamu akann mendapatkan ujrah atau imbal hasil setara dengan 14%-16% pa.
Ayo segera unduh aplikasi ALAMI mobile di Playstore atau Appstore dengan klik tombol di bawah ini!