Sebagai pemula, reksa dana adalah salah satu pilihan investasi yang sering sekali jadi rekomendasi.
Lagi-lagi, sebagai pemula, tentu saja ada banyak kebingungan dan keraguan saat harus memikirkan investasi seperti apa yang dipilih.
Nah, pertanyaan yang pastinya muncul adalah apakah benar ini merupakan pilihan yang bagus sebagai pemula? Apakah mudah untuk mengelolanya? Seperti apa risikonya?
Semua pertanyaan kamu yang masih bingung saat ini akan Mina coba jawab dan jelaskan dalam artikel ini.
Jadi, pastikan untuk menyimaknya baik-baik hingga akhir, ya!
Apa Itu Reksa Dana?
Melansir halaman resmi OJK, reksa dana adalah salah satu produk di pasar modal yang merupakan wadah penghimpun dana dari masyarakat.
Dana yang sudah dikumpulkan ini kemudian diinvestasikan ke dalam portofolio efek.
Tenang, kamu tak perlu khawatir tentang bagaimana cara mengelola atau menginvestasikan dananya.
Pasalnya, ada Manajer Investasi yang bertugas untuk mengatur bagaimana alokasi dana yang paling tepat, misalnya di pasar uang, saham, atau surat utang. Komposisi saham yang dibeli pun akan diatur oleh peran penting ini.
Oleh karena itu, tak heran jika ini merupakan salah satu investasi yang paling mudah dan cocok untuk pemula. Investasi ini pun seringkali diminati oleh orang-orang yang punya waktu terbatas untuk memantau investasinya.
Tak seperti saham yang perlu terus menerus diperhatikan fluktuasinya, kamu bisa bersantai dan menyerahkan prosesnya pada Manajer Investasi.
Pada akhirnya, kamu akan mendapatkan keuntungan atau imbal hasil tertentu.
Meski dikelola Manajer Investasi, tentunya kamu punya kebebasan untuk menambahkan dana investasi maupun menarik atau memindahkannya pada opsi yang lain.
Nilai reksa dana disebut sebagai net asset value (NAV) atau nilai aktiva bersih (NAB) dalam bahasa Indonesia
Menurut Investopedia, NAB dana diperoleh dari pembagian nilai total sekuritas dalam portofolio dengan jumlah total saham yang beredar.
Saham beredar sendiri artinya adalah saham yang dimiliki oleh semua pemegang saham, investor, dan pejabat dalam perusahaan.
Jenis-Jenis Reksa Dana
1. Reksa dana pasar uang (money market fund)
Ini adalah salah satu jenis yang paling banyak dipilih oleh pemula.
Dalam RDPU, investasi dilakukan pada jenis invtrsumen pasar uang dalam jangka waktu pendek, yaitu kurang dari satu tahun.
Contoh instrumennya adalah deposito berjangka, sertifikat deposito, SBI, SBPU, dan lain-lain.
Jika kamu ingin mulai dari reksa dana yang berisiko paling rendah, ini bisa jadi pilihan yang tepat.
2. Reksa dana pendapatan tetap
Reksa dana ini dialokasikan paling tidak 80% dalam bentuk surat utang atau obligasi.
Risikonya sedikit lebih tinggi dibanding RDPU, tentu dengan keuntungan yang cukup menarik juga.
Jangkanya pun lebih panjang, yaitu sekitar 1-3 tahun.
3. Reksa dana campuran
Untukmu yang ingin berinvestasi untuk jangka yang lebih panjang, pilihan ini boleh dilirik.
Tipe investasi ini paling cocok untuk 3-5 tahun.
Dengan investasi 79% di pasar uang, tipe campuran lebih tepat untuk investor dengan keberanian lebih yang sering disebut memiliki profil investsasi moderat.
4. Reksa dana saham
Reksa dana saham adalah pilihan yang punya risiko paling tinggi.
Tingkat pengembaliannya pun paling tinggi.
Jika ini pilihanmu, sebaiknya investasi dilakukan lebih lama dari 5 tahun.
5. Reksa dana syariah
Tentu saja, untuk kaum Muslim yang memperhatikan kehalalan investasi, ada pula pilihan yang syariah sehingga tak perlu khawatir.
Reksa dana syariah tersedia dalam 4 tipe yang sudah disebutkan sebelumnya, hanya saja pilihan yang ditawarkan yang sudah memenuhi prinsip dan syarat-syarat sesuai agama Islam.
Kelebihan Reksa Dana
1. Dikelola manajer investasi
Seperti yang sudah sedikit dijelaskan sebelumnya, pengelolaan investasimu oleh seorang manajer investasi sehingga kamu tak perlu bingung bagaimana memutar uangmu dengan baik.
Tak diragukan lagi, investasi ini adalah salah satu yang paling bebas repot.
2. Likuiditas tinggi
Uang yang sudah kamu sisihkan untuk investasi dapat dicairkan dan dijual kapan saja kamu mau, sesuai dengan NAB yang berlaku saat kamu memutuskan untuk melakukan jual atau beli.
3. Banyak pilihan
Sesuai dengan kecenderungan atau profil investasimu, kamu punya banyak pilihan reksa dana untuk investasi, termasuk konvensional maupun syariah.
4. Modal kecil
Tidak seperti saham yang mewajibkan kamu beli 1 lot yang umumnya cukup mahal, reksa dana bisa dibeli dengan modal yang lebih sedikit.
Jadi, tak perlu menunggu banyak uang dulu untuk mulai.
Kekurangan Reksa Dana
1. Nilai berkurang
Nilai investasimu bisa berkurang karena harga efek yang turun.
2. Risiko likuiditas
Meskipun investasi ini mudah dijual-belikan, ada pula risiko likuiditas yang mungkin terjadi.
Hal ini terjadi ketika manajer investasi mengalami kesulitan saat terjadi penjualan kembali secara besar-besaran pada unit yang ia kelola.
3. Biaya tinggi
Reksa dana punya biaya yang tinggi, seperti untuk komisi manajer investasi dan sebagainya.
Nah, itu dia pembahasan Mina tentang serba-serbi reksa dana yang perlu kamu pahami sebelum berinvestasi.
Sebagai pemula yang belum berpengalaman, ada opsi lain yang sama-sama mudah, tak butuh banyak pengawasan, serta berisiko cukup rendah, yaitu P2P.
Seperti pilihan investasi yang dibahas dalam artikel ini, P2P juga ada yang syariah, lho. Salah satunya adalah P2P syariah di ALAMI.
Kamu cukup mengalokasikan jumlah uang yang dimau untuk mendanai proyek dan tinggal menunggu ujrah atau imbal hasilnya.
Dengan mendanai di ALAMI, kamu bisa mendapatkan imbal hasil hingga 16% p.a. tanpa harus sibuk mengecek fluktuasi investasi seperti seorang investor saham.
Yuk, langsung coba lewat aplikasinya! Klik tombol di bawah ini untuk download dari App Store atau Playstore, ya.