Investasi merupakan jalan untuk kita mempersiapkan keuangan di masa depan agar bisa bebas atau merdeka finansial. Bahkan dalam ajaran Islam pun sudah diajarkan mengenai investasi. Bagi seorang muslim, investasi merupakan sesuatu yang sangat penting. Hal ini sesuai dengan dalil yang disebutkan di dalam Al-Qur’an dan hadis tentang dasar investasi bagi seorang muslim.
“Sesungguhnya engkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya (cukup) lebih baik daripada engkau tinggalkan mereka hidup melarat/miskin yang menadahkan tangan-tangan mereka kepada manusia (meminta-minta),” HR. Bukhari 3/186 dan Muslim 5/71
Kemudian di dalam Al-Quran tepatnya QS Yusuf ayat 47 disebutkan:
“Hendaklah kalian bercocok tanam selama tujuh tahun secara berkelanjutan, maka apa yang kalian panen tetap pada tangkainya kecuali sedikit untuk kalian makan”
Direktur ALAMI Institute Wachid A Muslimin, Ph.D (candidate) mengatakan ayat tersebut mengajarkan kita untuk berinvestasi.
“Dalam Surat Yusuf ketika datangnya surplus, lakukan saving, karena akan ada masa paceklik. Apa yang kita simpan di masa itu akan bisa digunakan di masa paceklik. Investasi adalah sesuatu yang sangat penting dalam Islam,” kata Wachid dalam sebuah sharing session di acara Muslim Life Fest di akhir bulan Maret 2022.
Saat ini, sudah ada beragam produk dan jenis investasi. Namun ada yang membedakan di antara jenis-jenis investasi tersebut. Ada yang memakai sistem konvensional ada yang memakai sistem syariah. Lalu kenapa kita sebagai umat Islam harus memakai sistem yang syariah?
Wachid menjelaskan, pada dasarnya harta yang kita miliki adalah titipan dari Allah SWT. Sehingga kita sebagai muslim yang bertakwa mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan harta kita kepada Allah SWT.
“Harus mempertanggungjawabkan, harta ini dari mana kita peroleh. Semua sumber daya yang dititipkan ini akan dipertanggungjawabkan kepada Allah,” jelas Wachid.
Perbedaan Investasi Konvensional dan Syariah
Nabi Muhammad SAW mencontohkan, kita harus mencari pendapatan dengan cara halal. kemudian melakukan investasi pendapatan itu dengan memperhatikan aspek lingkungan, atau aspek sosial.
“Ketika melakukan investasi harus berdampak sosial. Apa yg kita lakukan itu berdampak untuk orang lain,” jelas Wachid.
Artinya investasi yang sesuai syariah adalah selain halal, juga memiliki dampak positif kepada pihak lain. Wachid menjelaskan investasi syariah jelas harus ada di dalam koridor syariah.
“Kita mematuhi akadnya, investasi yang kita lakukan akadnya jelas untuk apa, tidak boleh 6 hal kebatilan, yakni Riba, Gharar, Maysir, Dharar, Zalim dan tidak boleh haram,” kata Wachid.
“Investasi syariah lebih memiliki dampak sosial. Hasilnya bukan untuk diri sendiri, melainkan juga untuk mengentaskan kemiskinan dan membantu orang yang membutuhkan,” lanjutnya.
Tips Memilih Investasi Syariah
Wachid mengatakan, sebagai seorang muslim yang ingin memulai investasi syariah perlu tips-tips yang bisa dijalani, agar investasi yang dilakukan aman. Wachid membagikan tipsnya, yakni assess diri kita sendiri sebagai investor.
“Investasi ada yang jangka panjang atau jangka pendek. Risikonya pun berbeda-beda, prefernya apakah risiko tinggi atau ke arah rendah. Kalau mau rendah investasinya di seperti deposito kalau high risk di saham. Atau mau di antaranya seperti P2P Funding syariah dari ALAMI,” jelas Wachid.
Investasi Syariah di Indonesia
Apakah di Indonesia ada investasi syariah?
Jawabannya tentu ada dan sangat banyak. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia tentunya tidak akan meninggalkan produk syariah sebagai pasar yang potensial. Selain itu, pemerintah saat ini telah mencanangkan Indonesia sebagai pusat atau global hub ekonomi halal di dunia.
“Sudah sangat berkembang sekali. Ada banyak instrumen syariah, kalau kita lihat, ada mulai dari pasar modal syariah, saham syariah, reksadana syariah. Perbankan ada deposito syariah,” kata Wachid.
Namun, kata Wachid, salah satu yg menarik di Indonesia saat ini sedang berkembang fintech syariah, investasi melalui platform. Salah satu platform investasi syariah adalah P2P Funding Syariah dari ALAMI. ALAMI memfasilitasi orang yang membutuhkan pendanaan dan orang yang ingin berinvestasi.
“Investasi syariah banyak diminati masyarakat. kita bisa lihat penyaluran pendanaan mencapai lebih dari Rp 2 triliun, dengan tingkat pengembalian 100 persen,” jelas Wachid.
Dari penjelasan Direktur ALAMI Institute Wachid A Muslimin, Ph.D (candidate), saat ini ada investasi syariah yang aman dan bisa kamu manfaatkan untuk mengembangkan dana dan asetmu di P2P Funding Syariah.
Dapatkan ujrah atau imbal hasil dari pendanaan di ALAMI P2P Funding Syariah setara hingga 14-16%. Download aplikasinya di