Hidangan berbuka puasa yang biasa disebut dengan istilah ‘takjil’ berasal dari akar kata ‘ajila dalam bahasa Arab, yang memiliki arti ‘menyegerakan’, sehingga takjil bermakna perintah untuk menyegerakan untuk berbuka puasa.
Menyegerakan berbuka puasa merupakan suatu amalan sunnah dari Nabi Muhammad SAW. Selain menyegerakan berbuka, Nabi Muhammad SAW menganjurkan pula untuk mengonsumsi menu tertentu pada saat buka puasa. Seperti dalam hadis yang diriwayatkan At-Tirmidzi:
إذا أفطر أحدكم فليفطر على تمر، فإن لم يجد فليفطر على ماء فإنه طهور
“Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci,”.
Sebagai umatnya, tentu kita ingin berlomba-lomba untuk mencontoh beliau sebaik mungkin. Mulai dari adab, kebiasaan hingga makanan yang selalu disajikan sebagai menu buka puasa atau pun makan sahur.
Selain anjuran menyegerakan berbuka puasa, menghidangkan makanan yang manis juga sering dilakukan pada saat takjil. Misalnya, kuah kolak yang terbuat dari santan dan gula merah, kurma, dan minuman-minuman dingin lainnya, yang sebenarnya tak lepas dari penggunaan gula sebagai salah satu bahannya. Walaupun begitu, sebenarnya tidak ada hadis yang secara eksplisit menyarankan berbuka puasa dengan takjil yang manis.
Hanya saja, ada satu hadis yang memiliki kedekatan tema dengan makanan berbuka puasa. Hadis itu berbicara mengenai kurma dan air putih sebagai menu berbuka puasa. Bahasan mengenai kurma sebagai makanan berbuka puasa tercatat dalam hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud.
ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮ ﻝُ ﺍﻟﻠِّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪً ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﻔْﻄِﺮُ ﻋَﻠَﻰ ﺭُﻃَﺒَﺎﺕٍ ﻗَﺒْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳُﺼَﻠِّﻲَ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺭُﻃَﺒَﺎ ﺕٌ ﻓَﻌَﻠَﻰ ﺗَﻤَﺮَﺍﺕٍ ﻓَﺈِﻥْ ﻟَﻢ ﺗَﻜُﻦْ ﺣَﺴَﺎ ﺣَﺴَﻮﺍﺕٍ ﻣِﻦْ ﻣَﺎﺀٍ
Artinya:”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab). Jika tidak ada ruthab, maka berbuka dengan kurma kering (tamr). Jika tidak ada tamr, maka minum dengan satu tegukan air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW mengkonsumsi kurma dan air saat berbuka puasa. Namun, hadis tak menyebutkan secara langsung mengenai anjuran berbuka puasa dengan yang manis.
Kendati demikian, umat Islam tetap diperbolehkan berbuka puasa dengan yang manis. Hanya saja, anjuran tersebut tak berasal dari sunah Nabi Muhammad SAW.
Oleh karena itu, yuk bersikap bijak dalam mengonsumsi makanan manis atau takjil yang manis pada saat berbuka. Hal ini karena berkaitan dengan risiko kesehatan jika terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang manis. Selain itu, menjaga makanan pada saat berpuasa agar tak berlebihan. Terutama bagi orang yang sedang melakukan program diet.
Tetap Diet saat Berpuasa
Meskipun kelihatannya berpuasa itu tidak makan dan tidak minum, tetapi di saat berbuka puasa di waktu maghrib banyak dari sebagian dari kita yang ‘kalap’ atau ‘balas dendam’. Hal ini tentunya menjadi sama saja, puasa atau tidak berpuasa, atau bahkan bobot makanan yang dikonsumsi justru melebihi hari-hari ketika sedang tidak berpuasa.
Banyaknya asupan makanan yang dikonsumsi saat berbuka, tentu akan berdampak buruk juga. Selaras dengan hadis Nabi SAW, bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
“Sesungguhnya termasuk sikap berlebih-lebihan bila kamu memakan segala sesuatu yang kamu inginkan” (HR. Ibnu Majah).
Selain itu Rasulullah juga menyuruh kita makan dan minum secukupnya sesuai dengan kebutuhan saja.
“Tidaklah anak Adam mengisi penuh suatu wadah yang lebih jelek dari perutnya, cukuplah bagi mereka itu beberapa suap makan yang dapat menegakkan punggungnya, maka seharusnya baginya sepertiga untuk makan seperti untuk minum, sepertiga untuk dirinya atau udara” (HR. Al-Baihaqi).
Puasa adalah salah satu media pembelajaran untuk menahan sesuatu. Bahkan bisa mendukung seseorang yang sedang menjalankan program diet. Namun, seperti yang telah dikatakan di atas, meskipun sedang puasa dan dalam program diet, tubuh kita perlu menjaga makanan yang berlebihan di saat berbuka.
Berikut ini tips-tips yang bisa dilakukan saat puasa untuk orang yang sedang dalam program diet:
1. Batasi Kalori yang Dimakan
Secara umum, puasa melibatkan penghapusan sebagian atau semua makanan dan minuman untuk jangka waktu tertentu. Meskipun kamu dapat menghapus makanan sama sekali pada hari-hari puasa, tetapi tetap saja saat berbuka jumlah makanan yang dimakan bisa jadi lebih banyak ketimbang saat tidak puasa. Jika kamu ingin mencoba diet saat puasa, batasilah kalori yang dimakan.
2. Tetap Aktif
Mengurangi jumlah kalori yang dimakan dan menjalankan puasa tidak bisa menjadi satu-satu cara untuk menurunkan berat badan. Kamu tetap perlu aktif berolahraga supaya tubuh tetap fit. Dengan tetap aktif, dapat mengalihkan kamu dari kelaparan. Namun, jangan terlalu banyak menggunakan energi karena bisa jadi kelelahan.
3. Jangan Berbuka Puasa dengan Pesta Pora
Jangan berbuka puasa dengan makan banyak. Ini bisa menggoda setelah periode pembatasan untuk merayakan dengan makan-makanan yang sangat besar. Selain itu, berbuka puasa dengan berlebihan bisa membuat kamu merasa kembung dan lelah, serta mengurangi semangat untuk beribadah malam.
Berpesta pora dapat membahayakan tujuan jangka panjang dengan memperlambat atau menghentikan penurunan berat badan. Ini karena kuota kalori secara keseluruhan mempengaruhi berat badan dan mengkonsumsi kalori berlebih setelah puasa akan mengurangi defisit kalori. Cara terbaik untuk berbuka puasa adalah dengan terus makan secara normal dan kembali ke rutinitas makan rutin.
4. Makan-makanan dengan Protein Cukup
Mengonsumsi sekitar 30 persen kalori makanan dari protein dapat secara signifikan mengurangi nafsu makan. Karena itu, makan beberapa protein pada hari-hari puasa dapat membantu mengimbangi beberapa efek samping puasa. Hal ini dapat dilakukan sebagai salah satu cara diet saat puasa yang efektif dalam menurunkan berat badan.
Selain pola makan yang perlu dijaga, menu takjil buka puasa pun perlu diperhatikan juga. Ada hidangan untuk takjil yang cocok untuk program diet. Buatlah dari bahan-bahan yang menyehatkan badan.
Berikut ini tiga menu takjil yang cocok untuk program diet:
- Bubur Kacang Hijau
Kamu bisa memilih olahan kacang hijau tanpa santan dan tepung tapioka untuk menu diet di bulan Ramadhan. Selain enak, kacang hijau juga mengandung banyak manfaat baik bagi tubuh. Kacang hijau memiliki kandungan folat, protein, serat, kalsium, kalium, fosfor, zat besi hingga aneka macam vitamin. Kamu bisa konsumsi bubur kacang hijau sebagai menu takjil tanpa takut gagal diet.
- Sop Buah
Agar kandungan nutrisinya lebih terkontrol, kamu bisa menyiapkan sop buah sendiri di rumah. Pilih buah yang tinggi serat tapi rendah gula seperti alpukat, apel, dan pepaya. Untuk gula dan susu kental manis yang biasa dipakai, coba lebih dibatasi atau cari opsi pengganti seperti pakai yogurt atau susu rendah lemak.
- Kurma
Sebuah penelitian yang diterbitkan The American Journal of Clinical Nutrition pada 2007 mengatakan mengonsumsi lebih banyak serat dapat membantu menurunkan berat badan dan mengecilkan ukuran pinggang, sebagaimana dilansir dari Healthline. Setiap 100 gram kurma mengandung 7 gram serat dan 277 kalori. Cobalah selipkan beberapa potong kurma dalam menu buka puasa untuk membantu perut lebih cepat merasa kenyang.
Selain itu kurma adalah buah yang dianjurkan Rasulullah SAW sebagai takjil buka puasa. Dalam beberapa sumber kajian Islam disebutkan bahwa buah kurma sangat baik dikonsumsi ketika berbuka dijadikan menu buka puasa utama.
Kurma termasuk makanan pokok yang dapat menguatkan tubuh, terutama menyegarkan mata, setelah puasa seharian. Demikian pula dengan air putih, ia suci dan bersih, dan sangat baik dikonsumsi sebelum mencicipi menu buka puasa lainnya.
Selain itu, ternyata zat yang paling dibutuhkan tubuh pada saat puasa ialah glukosa, yang merupakan salah satu kandungan dari kurma. Maka dari itu, kurma sangat baik dikonsumsi untuk menu buka puasa. Bila tidak ada kurma, konsumsilah makanan lain yang juga mengandung glukosa atau cukup diawali dengan minum segelas air.
Kurma dan air putih merupakan menu atau takjil buka puasa yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa membaca artikel yang berjudul “Menu Buka Puasa dan Sahur yang Disunnahkan Nabi”.
Sambil menunggu buka puasa, yuk cek pendanaan di aplikasi ALAMI. Download sekarang di Play Store atau App Store!