Inklusi keuangan adalah konsep di mana setiap individu atau lembaga mendapatkan akses keuangan. Definisi inklusi keuangan yakni hak bagi setiap orang untuk mendapatkan akses keuangan yang cukup, bisa digunakan untuk membeli barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Lawan dari inklusi keuangan adalah eksklusi keuangan di mana seseorang tidak mendapatkan akses yang cukup untuk menjamah layanan keuangan ataupun seseorang yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang keuangan dan bagaimana cara mendapatkan serta menggunakannya. (Kobakova and Plaksenkov, 201)
Namun, dikutip dari jurnal ilmiah milik Thorsten Beck, Asli Demirguc-Kunt, dan Patrick Honohan yang berjudul “Access to Financial Services: Measurement, Impact, and Policies”, konsep inklusi keuangan saat ini telah berkembang menjadi beberapa tujuan seperti:
- Akses keuangan yang mudah untuk semua rumah tangga dan perusahaan;
- Institusi yang sehat dengan berpedoman pada pengaturan dan pengawasan kehati-hatian
- Keberlanjutan keuangan dan kelembagaan lembaga keuangan,
- Persaingan antara penyedia layanan untuk menghadirkan alternatif bagi pelanggan.
Lalu bagaimana dengan inklusi keuangan syariah?
Inklusi keuangan syariah sendiri merupakan ketersediaan akses pada berbagai produk, jasa, dan lembaga keuangan syariah untuk kebutuhan masyarakat. Singkatnya, inklusi keuangan syariah menjelaskan bagaimana masyarakat dapat mengakses suatu produk, jasa, dan lembaga keuangan syariah.
Tapi data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) inklusi keuangan syariah saja di Indonesia hanya mampu menembus angka 6,5 persen di awal tahun 2021. Artinya, Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia, kesadaran akan keuangan syariahnya masih rendah. Terutama melek literasi keuangan, terlebih yang syariah. Sebenarnya ada beberapa keuntungan jika inklusi keuangan syariah benar-benar terserap oleh masyarakat dengan angka atau indeks yang tinggi.
Artinya masih ada tantangan tersendiri bagi keuangan syariah dalam ikut meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di kalangan masyarakat. Untuk lebih lengkapnya bagaimana tantangan syariah dalam inklusi keuangan bisa baca artikel yang berjudul Ini 10 Tantangan Syariah untuk Peningkatan Inklusi Keuangan di Indonesia.
Manfaat yang Didapat dari Keuangan Syariah Terhadap Inklusi Keuangan di Indonesia
Secara umum manfaat dari inklusi keuangan bagi individu antara lain
- Membuka peluang untuk pendidikan yang lebih baik.
- Membuka peluang untuk berwirausaha.
- Mengurangi tingkat kemiskinan.
- Mengarah pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
(Studi empiris seperti Fungacove dan Weill, 2015; Magnani, 2014; Pomeroy et al., 2020)
Lalu manfaat hadirnya keuangan syariah inklusi keuangan?
Tentunya, konsep keuangan syariah yang bersumber pada Al-Qur’an dan hadis membawa peran tersendiri bagi kesejahteraan umat. Inklusi keuangan syariah tentunya bisa membawa kemakmuran dan kemaslahatan umat. Sebab, tujuan keuangan Islam atau syariah adalah untuk mengembangkan struktur ekonomi dan sosial yang makmur, adil dan egaliter di mana semua anggota masyarakat dapat memaksimalkan kapasitas intelektual mereka, melestarikan dan meningkatkan kesehatan mereka, dan secara aktif berkontribusi pada ekonomi dan perkembangan sosial masyarakat.
Konsep inklusi keuangan dalam keuangan syariah direpresentasikan melalui pembagian risiko. Ada tiga tempat utama pembagian risiko:
- Kontrak pertukaran dan instrumen pembagian risiko di sektor keuangan.
- Instrumen pembagian risiko redistributif dari masyarakat yang lebih mampu ke segmen masyarakat yang kurang mampu (seperti zakat, sedekah, wakaf, dll).
- Aturan terkait ahli waris pewarisan untuk distribusi antargenerasi
Manfaat bagi masyarakat terkait naiknya inklusi keuangan syariah adalah meningkatkan kesejahteraan. Sebuah studi penelitian yang dilakukan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementerian Keuangan selama kurun waktu 2010-2015, average atau rata-rata keuangan inklusif syariah pada 33 provinsi di Indonesia berkorelasi positif dan signifikan terhadap indeks pembangunan manusia.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0.288 dengan signifikansi 0.052 (lebih kecil dari alpha 0.1) menunjukkan adanya hubungan yang nyata di antara keduanya. Artinya, ketika inklusi keuangan syariah naik, maka kesejahteraan masyarakat juga cenderung akan meningkat. Dengan kata lain, daerah yang memiliki indeks keuangan inklusif yang tinggi, cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang tinggi pula. (sumber: jurnal Seberapa Penting Inklusi Keuangan Syariah Bagi Indonesia? Badiklat Kemenkeu).
Berkontribusi dalam Inklusi Keuangan Syariah
Setiap warga atau individu bisa menjadi bagian dalam perubahan inklusi keuangan syariah. Caranya ikut mendukung penyaluran dan pendanaan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang belum bisa mengakses ke layanan jasa keuangan atau perbankan. Melalui peer to peer lending syariah, hal itu bisa diwujudkan.
Seperti di ALAMI, peer to peer lending syariah yang akan membantu mengembangkan keuanganmu lebih baik lagi, sekaligus ikut membantu UMKM di Indonesia. Ayo ikut pendanaan atau pembiayaan terhadap UMKM di Indonesia, dan kamu bakal dapat imbal hasil atau ujrah setara hingga 14-16 p.a. Ayo segera download aplikasinya di Playstore dan Appstore.