Tahukah kamu bahwa bulan Oktober adalah Bulan Inklusi Keuangan (BIK) di Indonesia?
Program ini merupakan kegiatan yang dicetuskan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setiap tahunnya, OJK bekerjasama dengan Kementerian, Lembaga Terkait, dan Industri Jasa Keuangan (IJK).
Meski mungkin masih jarang terdengar, kegiatan ini sangat penting untuk perekonomian Indonesia, lho.
Setiap dari kita wajib paham apa itu inklusi keuangan dan mendukung program ini.
Pasalnya, manfaatnya bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk masa depan negara.
Dalam artikel ini, Mina akan menjelaskan secara tuntas mengenai hal ini serta bagaimana kamu bisa berperan dan memberi dampak yang positif.
Yuk, langsung saja simak di bawah ini!
Apa Itu Inklusi Keuangan?
Inklusi keuangan adalah bermacam-macam upaya untuk membuat produk dan jasa finansial mudah diakses bagi semua orang, sebagaimana disebutkan oleh Investopedia.
Disebutkan oleh OJK, istilah financial inclusion kian populer akibat krisis di tahun 2008 silam.
Krisis ini paling berdampak pada kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah dan tidak teratur.
Kelompok ini didefinisikan sebagai “unbanked”, atau tidak punya akses pada layanan perbankan dasar yang sebetulnya sangat penting.
Mengapa kita semua harus memiliki akses pada layanan perbankan dasar lewat inklusi finansial?
Pada dasarnya, mewujudkan inklusi keuangan, penghalang yang membuat orang kesulitan untuk berpartisipasi dalam sektor finansial harapannya bisa diruntuhkan.
Menurut laman resmi Bulan Inklusi Keuangan, hal ini dilakukan agar seluruh masyarakat bisa memiliki tabungan, asuransi, pembiayaan, program pensiun, dan investasi untuk menunjang taraf hidupnya sehingga jadi lebih baik.
Bulan inklusi keuangan
Pemerintah Indonesia sendiri sudah menetapkan target inklusi keuangan, yaitu 90% di tahun 2024.
Demi mewujudkan angka tersebut, Bulan Inklusi Keuangan adalah acara yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak 2016 dengan berbagai program yang menarik.
Beberapa upaya yang sudah dilakukan adalah:
- Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)
- Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)
- Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB)
Selain itu, ada pula rangkaian kegiatan lainnya, khususnya di tahun 2022 yaitu:
- pemberian insentif untuk produk jasa keuangan
- pemberian kredit bagi UMKM dengan business matching
- pameran produk dana atau layanan jasa keuangan
- pembukaan berbagai produk keuangan
- edukasi keuangan lewat webinar, konsultasi, dll
- kampanye masif mengenai literasi keuangan
Data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia menunjukkan angka yang cukup baik, di mana kita sudah mencapai 83,6% per tahun 2021.
Aspek yang Memengaruhi Inklusi Masyarakat
Menurut jurnal oleh Etty Susilowati dan Leonard yang berjudul “Factors influence Financial Inclusion: Evidence from Indonesian Micro Data”, ada banyak aspek yang berperan dalam terwujudnya inklusi di bidang finansial.
Beberapa faktor yang memengaruhi inklusi keuangan adalah:
- jenis kelamin
- umur
- pendapatan
- edukasi
Dari empat aspek tersebut, kurangnya pendapatan adalah alasan terbesar kenapa seseorang belum memiliki akses terhadap fasilitas keuangan.
Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka kecenderungannya untuk menggunakan jasa dan produk finansial semakin tinggi.
Dalam jurnal lain oleh Geraskina Darina menyebutkan faktor-faktor lain yang juga bisa memengaruhi, yaitu:
- kondisi ekonomi (pribadi dan negara)
- politik negara terkait keuangan
- ketersediaan dan adaptasi teknologi
- literasi finansial
- faktor demografi
Manfaat Inklusi Keuangan
Ada banyak manfaat jika perekonomian negara semakin inklusif untuk semua orang, di antaranya:
- ekonomi jadi lebih efisien
- sistem keuangan semakin stabil
- shadow banking atau irresponsible finance berkurang
- pendalaman pasar keuangan meningkat
- terwujudnya pasar perbankan baru
- Human Development Index (HDI) Indonesia meningkat
- ekonomi lokal dan nasional semakin bertumbuh dan berkelanjutan
- kesenjangan semakin minim
- tingkat kemiskinan berkurang
Melihat banyaknya manfaat tersebut, inklusi keuangan adalah hal yang positif bagi ekonomi Indonesia.
Tentunya kamu mau, kan, mendukung semakin baiknya inklusivitas keuangan di Indonesia?
Nah, bagaimana caramu bisa berpartisipasi? Ini dia jawabannya:
Berpartisipasi dalam Bulan Inklusi Keuangan
Perlu upaya dari dua sisi, baik negara dan masyarakat untuk hal ini.
Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan keuangan Indonesia yang inklusif, yaitu:
1. Membuka tabungan
Pelajar pun sudah bisa membuka tabungan. Sesuai dengan program simpanan pelajar yang sudah diselenggarakan pemerintah, kamu bisa memotivasi orang-orang di sekitarmu untuk membuka rekening yang kini simpel. Semakin muda dikenalkan pada tabungan, generasi selanjutnya akan semakin cepat paham tentang keuangan dan dapat mengelolanya dengan lebih baik.
2. Tabungan pensiun
Bagi yang sudah bekerja, jangan lupa untuk membuat tabungan pensiun. Dengan fasilitas dari pemerintah yaitu BPJS, kamu bisa memiliki jaminan hari tua yang memastikan kesejahteraanmu nantinya.
3. Investasi
Ada begitu banyak alternatif investasi yang bebas kamu pilih.
Tenang, tak hanya konvensional, pilihan investasi syariah pun sudah banyak, mulai dari reksa dana, saham, dan lainnya.
4. Pendanaan di ALAMI
Untuk mengembangkan keuangan dan mewujudkan inklusi, kamu juga bisa berpartisipasi dengan cara mendanai di ALAMI.
Bukan hanya mendapat imbal hasil hingga setara 16% p.a., dengan mendanai, kamu juga berkontribusi langsung pada industri UMKM Indonesia.
Jadi, yuk, langsung download aplikasi ALAMI dengan klik tombol di bawah ini dan mulai mendanai sekarang!