Setiap mendapatkan gaji atau pendapatan bulanan, biasanya kamu alokasikan ke mana saja?
Apakah selama ini kamu sudah menyiapkan dana darurat?
Jika belum, hati-hati. Tidak memiliki dana darurat mungkin bisa membuatmu kesulitan di masa depan.
Karena jumlahnya yang tidak kecil, kamu harus menyiapkan dana darurat sedini mungkin, lho. Yuk, simak tentang dana darurat bersama Mina dan belajar cara menabungnya yang paling jitu dalam artikel ini!
Apa Itu Dana Darurat?
Menurut Investopedia, dana darurat adalah uang yang ditabung untuk kondisi darurat terkait finansial.
Jadi, berbeda dengan tabungan biasa yang mungkin kamu simpan untuk beli suatu barang, dana ini punya tujuan untuk membuatmu jadi lebih aman secara keuangan.
Saat terjadi situasi yang tidak terduga, kamu punya uang yang siap untuk dipakai.
Kalau kamu sudah punya asuransi dan merasa tidak butuh lagi menyiapkan dana darurat, eits, jangan terlalu percaya diri, ya.
Pasalnya, ada banyak hal yang tidak bisa di-cover oleh asuransi, bukan?
Seperti misalnya pengeluaran untuk anak, terjadi krisis tak terduga, atau mungkin ketika kamu tiba-tiba kena PHK.
Untuk lebih jelasnya mengenai betapa penting dan bermanfaatnya dana tersebut, simak pembahasan Mina selanjutnya berikut ini.
Manfaat Punya Dana Darurat
Lebih dari membuatmu siap secara finansial saja, inilah beberapa manfaat yang bisa dirasakan jika kamu punya dana darurat:
1. Mengurangi level stres
Menurut studi oleh Ramsey Solutions, 34% dari 54% warga AS yang khawatir tentang kondisi finansialnya ternyata tidak punya tabungan untuk situasi darurat.
Hidup sehari-hari tanpa safety net atau jaring pengaman juga cenderung membuat seseorang lebih cemas.
Tidak mampu menghadapi situasi tidak terduga secara finansial tentu saja sangat membuat pusing.
Jika kamu punya dana yang cukup untuk menanggulangi suatu masalah, tentu rintangan tersebut akan semakin cepat selesai, bukan?
2. Membuatmu lebih hemat
Ketika uang sudah disimpan di rekening tabungan, kamu jadi sadar bahwa sejumlah uang tersebut bukanlah dana untuk dikeluarkan.
Memiliki pos tabungan seperti ini akan membuatmu jadi lebih hemat.
3. Sehat finansial
Memiliki tabungan dana darurat mengajarkanmu untuk membuat keputusan finansial dengan lebih bijak.
Uang tabungan ini dapat menghindarkanmu dari membuat keputusan finansial yang buruk.
Misalnya, di situasi darurat, kamu tinggal mengambil tabunganmu yang sudah dipersiapkan alih-alih berutang atau meminjam dan harus membayar bunga yang tinggi.
4. Tidak merepotkan orang lain
Di situasi mendadak, kamu akan siap dengan sejumlah uang tabungan sendiri untuk menyelesaikan masalahmu, sehingga tak perlu bingung meminjam uang dari teman, keluarga, ataupun bank.
Dengan begitu, kamu pun jadi terhindar dari berutang.
Perhitungan Dana Darurat yang Ideal
Bersumber dari OJK, besar dana darurat yang harus kamu persiapkan bisa berbeda-beda, tergantung statusmu saat ini.
Kalau kamu masih lajang dan tidak mempunyai tanggunan, dana yang perlu dipersiapkan adalah sebesar 3-6 kali gaji bulananmu saat ini.
Misalnya, gajimu adalah 5 juta rupiah per bulan. Berarti dana darurat yang harus ditabung adalah 15-30 juta rupiah.
Berbeda lagi jika kamu punya tanggungan. Tentu saja, tabungannya harus lebih besar.
Paling tidak, kamu harus menabung 6-12 kali gaji, sehingga dana darurat yang harus dipersiapkan adalah 30-60 juta rupiah.
Di Mana Harus Menyimpan Dana Darurat?
Dengan ada banyaknya alternatif menyimpan dan mengembangkan uang saat ini, di mana kita harus menyimpan dana darurat?
Apakah lebih baik menyimpannya secara cash keras, di rekening bank, dalam bentuk investasi emas, reksa dana, saham, atau yang lainnya?
Menurut Forbes, ada beberapa tempat yang jadi rekomendasi.
Berikut adalah alternatif yang bisa kamu pertimbangkan:
Rekomendasi tempat menyimpan dana darurat
1. Rekening simpanan dengan imbal hasil tinggi
Biasanya, rekening yang menawarkan keuntungan yang cukup tinggi adalah bank, umumnya yang menawarkan bunga simpanan tertentu setiap tahunnya.
Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa bank konvensional mengandung unsur riba sehingga sebaiknya dihindari.
Selain bank konvensional, kamu dapat memilih bank syariah dengan akad mudharabah, di mana ada tambahan uang sebagai bagi hasil yang bersifat halal.
2. Rekening bank biasa
Selain rekening simpanan yang menghasilkan bunga, dana darurat juga bisa kamu simpan di rekening bank biasa.
Meski tidak mendapatkan tambahan apa pun, paling tidak uangmu aman disimpan oleh institusi yang bertanggung jawab.
Dana darurat yang disimpan di rekening tabungan biasa direkomendasikan karena mudah ditarik kapan saja, sehingga kamu tak perlu kebingungan saat terjadi situasi mendesak.
Untuk rekening tabungan biasa, tentunya kamu juga dapat memilih membuka rekening syariah yang lebih aman dan halal.
3. Reksa dana pasar uang
Selain rekening bank, alternatif lainnya adalah menyimpan uang di reksa dana pasar uang.
Reksa dana pasar uang adalah pilihan investasi yang cukup aman dan berisiko rendah.
Tidak hanya menyimpan uang di sini, dana yang kamu titipkan pun akan berkembang setiap tahunnya.
Akan tetapi, waktu pencairan uang tidak dapat dilakukan secara instan seperti rekening tabungan di bank.
Tempat penyimpanan dana darurat yang perlu dihindari
Sementara, tempat-tempat yang tidak direkomendasikan untuk menyimpan dana darurat adalah:
1. Deposito
Menyimpan uang di deposito berarti berkomitmen untuk menunggu waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan di awal untuk mendapatkan keuntungan.
Jika kamu mendadak harus mengambil uang dalam jangka waktu tersebut, tentu akan menyulitkan.
2. Saham
Pasar saham bersifat sangat volatil dan dapat berubah-ubah dalam waktu yang sangat singkat.
Meski memang dapat membawa keuntungan yang besar, kerugiannya pun tidak dapat diperkirakan.
Menaruh dana darurat dalam pasar saham risikonya terlalu tinggi, sehingga lebih baik dihindari.
3. Di rumah
Menyimpan dana darurat dalam bentuk cash keras di rumah merupakan salah satu opsi yang paling banyak risikonya.
Tak hanya mudah dicuri, uangmu juga bisa saja lenyap akibat kejadian yang tidak terduga, misalnya kebakaran, dimakan rayap, atau lainnya.
4. P2P lending
P2P lending adalah salah satu opsi yang bagus untuk mengembangkan uangmu dengan risiko yang cukup terkendali.
Akan tetapi, Sayoga Risdya Prasetyo, Perencana Keuangan dari Finante.id menyampaikan bahwa P2P lending bukanlah investasi likuid.
Artinya, danamu sulit untuk dicairkan di waktu yang diinginkan.
Disampaikannya kepada Context, P2P lending lebih cocok dijadikan diversifikasi investasi.
Begitulah pembahasan Mina tentang dana darurat. Semoga bisa membantumu merencanakan finansial dengan semakin cermat, ya!
Omong-omong soal P2P lending, ada opsi P2P lending syariah yang bisa kamu coba untuk meningkatkan penghasilanmu agar bisa menambah dana darurat, yaitu ALAMI P2P Lending Syariah.
Dengan menjadi pendana di ALAMI dan membantu perkembangan UMKM di Indonesia, kamu bisa mendapatkan ujrah atau imbal hasil hingga setara dengan 16% p.a.
Yuk, pelajari lebih lanjut dengan download aplikasinya di bawah ini!